Nalarpublik.com, Luwu – PT Masmindo Dwi Area (MDA) menggelar audiensi dengan Bupati Luwu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Rabu (17/9/2025) di Belopa. Pertemuan ini membahas permohonan perlindungan hukum atas kegiatan investasi MDA serta transparansi rekrutmen tenaga kerja.
Audiensi tersebut dihadiri Bupati Luwu H. Patahudding, Wakil Bupati Muh Dhevy Bijak Pawindu, Ketua DPRD Luwu, Kajari Luwu, Kapolres Luwu, Dandim 1403/Palopo, perwakilan ATR/BPN, camat Latimojong dan Bajo Barat, serta jajaran manajemen MDA.
Direktur MDA Erlangga Gaffar menjelaskan, selama Agustus 2025 perusahaan menghadapi 16 aksi pemalangan jalan menuju area operasional. Aksi itu disebut menghambat mobilisasi dan aktivitas perusahaan dengan tuntutan utama terkait kesempatan kerja dan usaha.
“Perusahaan memahami kebutuhan masyarakat untuk bekerja, namun jumlah ketersediaan lowongan dengan jumlah tenaga kerja tidak seimbang,” ujar Erlangga.
Ia menegaskan, MDA selalu mengedepankan jalur dialog bersama pemerintah dan aparat penegak hukum. Selain itu, seluruh kontraktor diwajibkan merekrut tenaga kerja melalui satu pintu sesuai kesepakatan dengan Pokja Percepatan Investasi.
Bupati Luwu H. Patahudding menegaskan pemerintah daerah mendukung investasi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya basis data tenaga kerja di desa-desa agar proses rekrutmen lebih transparan dan adil.
Ketua DPRD Luwu juga mendorong keterbukaan rekrutmen tenaga kerja, sementara Kajari Luwu menekankan pentingnya kepastian hukum. Kapolres Luwu menegaskan kesiapan aparat menjaga keamanan, dan Dandim 1403/Palopo menekankan perlunya sinergi semua pihak untuk menciptakan situasi kondusif.
Sebagai hasil audiensi, disepakati beberapa langkah bersama, di antaranya:
Rencana tenaga kerja hingga 2025 dipaparkan transparan kepada Satgas dan Pokja.
Mediasi dan pendekatan kekeluargaan diutamakan dalam penyelesaian aksi pemalangan.
Pokja menjadi juru bicara mediasi dengan dukungan Forkopimda.
Safari penyuluhan hukum digelar di desa-desa jalur logistik pertambangan.
Kesepakatan ini diharapkan mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif di Luwu, membuka peluang kerja masyarakat secara adil, serta menjaga keberlanjutan proyek Awak Mas Project.