Kepala Desa Apresiasi Program Kerja KKN UIN Palopo di Buntu Karya

Nalarpublik.com, Ponrang Selatan – Sebanyak 11 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo Angkatan 47 resmi memulai pengabdian mereka di Desa Buntu Karya, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, Senin (14/7/2025).

Bertemakan “Pendidikan Karakter dan Literasi Generasi Emas”, program ini disambut hangat oleh pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta warga setempat.

Bacaan Lainnya

Kegiatan pemaparan program kerja yang digelar di depan Kantor Desa Buntu Karya ini sekaligus menjadi tanda dimulainya masa pengabdian selama 45 hari ke depan. Mahasiswa akan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan edukatif, sosial, dan keagamaan yang dirancang untuk memperkuat karakter serta literasi generasi muda desa.

Kepala Desa Buntu Karya, Farham Taufik, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas kehadiran mahasiswa KKN di wilayahnya. Menurutnya, program ini menjadi momentum penting untuk membangun kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat desa.

“Kami sangat menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa dari UIN Palopo. Semoga program yang dibawa bisa memberi manfaat nyata, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan moral anak-anak kami,” ujar Farham saat ditemui usai acara pemaparan.

Farham juga menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai jembatan silaturahmi antara kampus dan desa. Ia berharap mahasiswa KKN tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar dari dinamika masyarakat dan mempererat hubungan sosial selama pengabdian berlangsung.

Beberapa kegiatan utama mahasiswa antara lain mengajar di sekolah dasar, membuka kelas mengaji di dusun-dusun, pemutaran film pendidikan karakter, penyuluhan pajak untuk masyarakat, serta kegiatan bakti sosial seperti gotong royong.

Koordinator Desa KKN, Suardi Sampeali, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak desa. Ia menilai bahwa dukungan pemerintah dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan program yang mereka rancang.

“Kami merasa terhormat bisa menjalankan pengabdian di Desa Buntu Karya. Program ini tidak hanya untuk mengajar, tapi juga untuk belajar dari masyarakat,” ujar Suardi.

Metode pembelajaran yang digunakan berbasis modul tematik dan media lokal yang telah disiapkan oleh pihak kampus, menyesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.

Kegiatan KKN ini diharapkan dapat meninggalkan jejak positif di tengah masyarakat serta menjadi wahana pembelajaran hidup bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

Kepala desa pun optimistis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak berkelanjutan, terutama dalam mencetak generasi muda desa yang berkarakter, literat, dan religius.

“Ini bukan sekadar kegiatan kampus, tapi bentuk nyata pengabdian. Semoga mereka pulang dengan pengalaman berharga, dan masyarakat kami juga mendapat manfaatnya,” tutup Farham.

Pos terkait