Sungai Bahsombu Diduga Tercemar Limbah PT TSP Sipispis, Warga Resah

Nalarpublik.com, Sergai – Warga Desa Silaupadang, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), resah dan khawatir atas dugaan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT TSP. Limbah tersebut diduga kuat mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS) Bahsombu, sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Warga Dusun 2, WH (41) mengatakan, sejak beroperasi sekitar tiga bulan terakhir, air Sungai Bahsombu mengalami perubahan drastis. Warga menyebut air sungai kini kerap berwarna hitam atau kemerahan, disertai bau menyengat.

Bacaan Lainnya

“Airnya kadang hitam, kadang kemerahan, dan baunya menyengat. Kami menduga itu limbah dari pabrik sawit TSP,” ujarnya

Ia menambahkan, sebelum tercemar, sungai tersebut digunakan warga untuk mandi, mencuci, bahkan menjadi tempat bermain anak-anak. Namun kini, semua aktivitas tersebut terhenti.

Senada dengan itu, warga lain, TP (46), mengatakan sejak keberadaan pabrik, kualitas air sungai terus memburuk.

“Anak-anak pun tidak mau mandi lagi di sana. Kami minta perusahaan bertanggung jawab dan menghentikan pembuangan limbah ke sungai,” harapnya.

Menanggapi keresahan warga, Kepala Bidang (Kabid) Pengendali Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup (P2KLH) Dinas Lingkungan Hidup Sergai, Boy Sihombing, menyatakan pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan operasional PT TSP.

“Perusahaan telah memiliki dokumen UKL-UPL, namun belum mengantongi Persetujuan Teknis Pembuangan Limbah (Pertek) yang merupakan syarat penting dalam pengelolaan limbah,” jelasnya, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (16/5/2025) di ruang kerjanya.

Ia juga menyarankan agar perusahaan menghentikan sementara aktivitas produksinya sampai seluruh dokumen lingkungan lengkap.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sergai, Khaidir, juga angkat bicara. Ia menegaskan akan meninjau langsung lokasi pabrik bersama Dinas Lingkungan Hidup untuk memastikan tidak ada pelanggaran lingkungan yang dibiarkan.

“Kami meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup agar bersama-sama dengan kami turun langsung ke lapangan, menindaklanjuti hasil investigasi dari laporan masyarakat dan jurnalis,” pungkasnya.

Saat awak media melakukan penelusuran bersama warga, ditemukan aliran air sungai berwarna hitam dan berbusa. Dua pipa besar juga tampak mengarah langsung ke parit yang menjadi saluran limbah menuju Sungai Bahsombu, diduga kuat sebagai jalur pembuangan limbah pabrik.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak manajemen PT TSP terkait dugaan pencemaran tersebut. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *