Luwu, Nalarpublik.com | Camat Latimojong Nur Agam mengungkapkan hampir sebagian besar infrastruktur di Kecamatan Latimojong dibangun dari PT Masmindo Dwi Area.
Hal tersebut disampaikan Nur Agam saat menghadiri rapat bersama Tim Satgas Percepatan Investasi Luwu bersama Masmindo membahas perihal progres pekerjaan jembatan Kadundung – Tobarru yang dikerjakan mitra kerja PT Masmindo.
“Saya berterima kasih kepada Masmindo, telah berjuang membangun Latimojong. Hampir sebagian besar infrastruktur diselesaikan oleh Masmindo,” ujar Nur Agam dalam rapat itu di aula Bapeda Luwu, Selasa, 16 Juli 2023.
Senada Nur Agam, Kepala Desa Kadundung Kecamatan Latimojong Parambung mengatakan bahwa pihaknya selama ini mendukung keberadaan Masmindo. Bahkan kata dia, dukungannya itu telah dia dituangkan dalam surat pernyataan dukungan para enam Kepala Desa di Kecamatan Latimojong.
“Kami Pemerintah Desa, telah banyak mendukung bagaimana investasi Masmindo ini. Terakhir kami buktikan menandatangani surat dukungan untuk Masmindo bersama desa lainnya,” kata dia.
Sebelumnya enam Desa di wilayah ring 1 PT Masmindo Dwi Area yakni Desa Kadundung, Desa Ranteballa, Desa Boneposi, Desa Tobaru, Desa Ulusalu, dan Desa Tolajuk secara resmi memberikan dukungan kepada PT Masmindo. Dukungan itu dituangkan dalam surat pernyataan dukungan.
Mereka berharap agar Masmindo segera beroperasi dan berproduksi. Sehingga mereka merasakan manfaat dari perusahaan tambang emas itu terutama di sektor pengadaan barang dan jasa, pemberian kesempatan kerja, serta sejumlah program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.
Masmindo juga mengajak PT Petrosea dan mitra kerja mendorong pemerataan ekonomi di Luwu. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan komitmen pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Petrosea berkomitmen akan melibatkan mitra kerjanya memakai SMD lokal dalam membangun fasilitas pertambangan Masmindo. Dengan begitu tercipta keadilan dan pemerataan ekonomi.
Mereka diminta menyerap potensi masyarakat desa sekitar, seperti tenaga kerja dan suplai kebutuhan pokok, agar masyarakat lokal mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan pertambangan.(*)
