Nalarpublik.com, Luwu – Harapan menjadikan Pasar Tradisional Belopa sebagai pasar percontohan di Kabupaten Luwu kini mulai dipertanyakan. Pasalnya, kondisi di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya. Pasar yang digadang-gadang jadi model pasar rakyat itu kini tampak semrawut, dengan penataan pedagang yang tak beraturan.
Pantauan Media pada Kamis, 12 Juli 2025, menunjukkan banyak pedagang berjualan di badan jalan utama pasar. Lapak-lapak dadakan memenuhi lorong dan akses utama, membuat pembeli harus berhimpitan saat melintas.
“Setiap kali datang belanja, kami harus hati-hati jalan karena pedagang banyak yang ambil tempat di tengah jalan. Kadang harus lewat di depan lapak ikan yang becek dan bau,” keluh seorang warga Belopa yang ditemui di lokasi.
Kondisi ini tak hanya mengganggu kenyamanan, Beberapa pembeli mengaku kesulitan bergerak, lantaran hampir semua sisi jalan di gunakan pedagang.
Padahal, pasar ini sebelumnya telah ditetapkan sebagai pasar percontohan di Kabupaten Luwu. Ironisnya, alih-alih menjadi contoh, justru kini menjadi sorotan karena ketidaktertiban tata kelola dan fasilitasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu, Ruslang, ST, tak menampik kondisi tersebut.
“Memang pedagang masih sembrawut. Namun, ada rencana upaya kami dalam waktu dekat akan merehab salah satu pelataran untuk merelokasi penjual ikan agar tidak lagi menjual di sisi jalan. Relokasinya itu dilakukan setelah tempatnya sudah selesai diperbaiki,” ujar Ruslang saat dikonfirmasi.
Menurutnya, penataan pasar tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi tetap menjadi perhatian dinas untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan pasar sesuai tujuan awal sebagai pasar percontohan.
Pemerintah daerah diharapkan segera merealisasikan penataan ini agar pasar benar-benar bisa menjadi tempat jual beli yang tertib, nyaman, dan aman bagi semua pihak. (Red)
