Penulis : Saparuddin Santa
(Direktur Eksekutif Visi Indonesia Consulting)
Nalarpublik.com – Memenangkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kota Palopo, dimana salah satu peserta PSU yang akan berlangsung pada Sabtu 24 Mei 2025 adalah Ketua DPD II Golkar Palopo, yaitu Rahmat Masri Bandaso yang berpasangan dengan Andi Tenri Karta, tidak bisa dipandang sebagai hal yang sepele bagi para pengurus Golkar Sulawesi Selatan ( Sulsel ).
Bukan hanya oleh seluruh struktur yang saat ini menjadi pengurus DPD I Golkar yang di pimpin oleh Taufan Pawe. Tapi semestinya, ini harus menjadi tanggungjawab moral seluruh kader, khususnya yang akan bertarung menjadi Ketua DPD Golkar Sulsel pada Musyawarah Daerah (Musda) yang rencananya akan berlangsung dalam waktu dekat.
Mengapa menjadi tanggungjawab Calon Ketua DPD Golkar? sebab salah satu barometer politik Sulsel untuk wilayah Luwu Raya yang meliputi empat kabupaten kota yaitu, Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur, satu diantaranya masih menyisakan pertarungan Pilkada, yaitu Kota Palopo.
Dari empat wilayah di Luwu Raya, hanya satu yang Pilkadanya di menangkan oleh Golkar, yaitu Kabupaten Luwu, dimenangkan oleh Patahuddin yang terpilih pada Pilkada Serentak 27 November 2024 lalu. Dua kabupaten lainnya, “lepas” dari Golkar, yaitu Luwu Utara dan Luwu Timur.
Sebelumnya, Luwu Utara selama dua periode Golkar memenangkan Pilkada melalui Indah Putri Indriani dan Luwu Timur melalui Almarhum Thoriq Husler dan selanjutnya di periode kedua ada Akbar Andi Leluasa selaku Wakil Bupati berpasangan dengan Budiman dari PDI-P. Palopo sendiri, pada periode sebelumnya, Walikotanya dimenangkan oleh partai Nasdem.
Sementara Partai Golkar, dalam periode sebelumnya, periode 2018-2023, Golkar hanya menempatkan Wakil Walikota dalam pemerintahan Kota Palopo, dalam hal ini Rahmat Masri Bandaso, yang dalam beberapa hari kedepan akan ditentukan nasibnya pada PSU sebagai Calon Walikota.
Haruskah Seluruh Kader Golkar Turun Gunung!
Dalam beberapa diskusi bersama kader dan para pemilih sepuhGolkar Kota Palopo, saat tim dari lembaga kami melakukan survei terbatas di Palopo menjelang Pilkada Serentak 2024, kami menemukan fakta bahwa, ada celah elektoral yang tidak bisa dimaksimalkan oleh, baik itu calon maupun kader Golkar Kota Palopo, yaitu minimnya kontribusi pemenangan dari Golkar di level diatasnya, baik itu level DPD I maupun dari tingkat DPP. Hal ini berbeda dengan partai-partai lain terhadap Calon yang diusung partainya, yang berani memberikan dukungan penuh dari kader dan pengurus satu tingkat diatasnya.
Calon dari Partai Golkar sepertinya dibiarkan bertarung sendiri dalam menentukan nasibnya. Padahal, Golkar adalah partai tertua di Sulsel, dan khusus Luwu Raya, pernah mengalami masa kejayaan. Untuk Palopo sendiri, terakhir Pilkada dimenangkan Golkar sebagai Walikota adalah saat Andi Tendriajeng menjadi Walikota, yaitu pada periode 2003-2013.
Pada PSU kali ini, meskipun waktunya sudah dekat, hanya tersisa 10-12 hari, tapi dalam skala peluang, belum terlambat bagi seluruh kader Golkar, terutama Calon-Calon Ketua DPD I yang ingin menunjukkan dan menguji kemampuan memimpin Golkar Sulsel kedepan. Jadikan Golkar Palopo sebagai salah satu medan pengabdian awal, bahwa Calon ketua DPD I ingin memenangkan Golkar di masa depan, dan salah satu medan ujiannya adalah memenangkan PSU Palopo.
Jika benar Calon Ketua DPD punya keinginan mulia untuk memajukan dan menjadikan Golkar Sulsel menjadi pemenang Pemilu 2029 nanti, salah satu ujiannya adalah memenangkan PSU Palopo. Bukankah ukuran kesuksesan sebuah partai di cintai oleh masyarakat adalah saat Walikotanya mampu memajukan daerah dan mensejahterahkan masyarakatnya. Dan yang akan meraih simpati dan dukungan sebagai efek ekor jas adalah partai pengusung.
Sudah saatnya juga Golkar memeperjuangkan marwah partai. Dan alat ukurnya sederhana untuk Luwu Raya, yaitu memenangkan pertarungan terakhir sebelum 2029 nanti, medan tempurnya ada di Kota Palopo 24 Mei 2025.
Dengan DPT Kota Palopo sebanyak 125.572 pemilih, maka peluang meraih suara signifikan dalam pemilihan legislatif 2029 nanti akan menjadi lebih terbuka bagi Golkar untuk menambah jumlah kader yang bisa duduk di DPRD provinsi. Ini jika pemerintahan Kota Palopo dipimpin oleh kader Golkar.
Saat ini,kader Golkar yang mewakili Dapil 11 Luwu Raya yang duduk di DPRD Provinsi ada 2 yaitu, Marthen Rantetondok dan Jasrum.
Calon Calon Ketua DPD Sulsel, seperti incumbent Taufan Pawe, Munafri Arifuddin, Adnan Purichta Ikhsan, Ilham Arief Sirajuddin, Indah Putri Indriani, Patahuddin, dan nama-nama lainnya yang santer didengar akan bertarung di Musda, harusnya punya Visi jauh kedepan untuk melihat peluang di PSU Palopo,dengan memberikan dukungan maksimal bagi kader Golkar yang saat ini masih berkompetisi dan masih sangat terbuka peluangnya untuk memenangkan PSU. Demi marwah dan kejayaan Partai Golkar. Masih ada waktu. (*)