Nalarpublik.com, Luwu – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Luwu melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Caffe The Zoel, Belopa. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran masyarakat, khususnya komunitas guru, dalam mengawasi pelaksanaan Pemilu, (25/11/24).
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU Pengawasan Partisipatif serta rekrutmen Gerakan Relawan Pengawas TPS bersama Komunitas Guru Penggerak I La Galigo dan Ikatan Guru Konselor Indonesia (IGKTI) Kabupaten Luwu. Acara ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari 10 perwakilan Guru Penggerak I La Galigo dan 20 anggota IGKTI Kabupaten Luwu.
Komisioner Bawaslu Divisi HP2H, Wahyu Drajat, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran guru sebagai mitra strategis Bawaslu. Ia menekankan bahwa guru memiliki posisi penting dalam membantu melakukan pencegahan pada tahapan masa tenang, Pemungutan dan rekapitulasi penghitungan surat suara di TPS.
“Guru dapat memiliki fungsi dan peran strategis dalam menjaga integritas Pemilu dan membantu memberikan edukasi ke lapisan masyarakat. Tentunya Bawaslu sangat membutuhkan bantuan kita semua guru-guru kami dan semua steckholeder Karena dalam melakukan pencegahan pelanggaran serta pengawasan ditahapan kedepan ini, Bawaslu Luwu tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan semua pihak ,” ujar Wahyu.
Akbar Sabani, S.E.I., M.E, yang bertindak sebagai narasumber, memberikan materi tentang pentingnya pengawasan dan pencegahan pelanggaran Pemilu. Ia mengingatkan peserta untuk memahami berbagai bentuk pelanggaran, seperti isu SARA dan praktik politik uang (money politics) yang sering terjadi selama Pilkada.
“Guru harus menjadi agen perubahan, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menolak segala bentuk pelanggaran, sehingga Pemilu dapat berjalan dengan jujur dan adil, dan bersih, sehingga pemilu pilkada serentak punya nilai integritas, jelasnya.
Acara ini merupakan salah satu langkah strategis Bawaslu Kabupaten Luwu dalam menciptakan Pemilu yang berintegritas melalui partisipasi aktif masyarakat, khususnya komunitas guru. Dengan sinergi ini, Bawaslu optimis pelanggaran Pemilu dapat diminimalisir, dan demokrasi di Kabupaten Luwu akan semakin berkualitas.
Bawaslu Kabupaten Luwu berharap kegiatan ini memiliki efek positif yang kuat dalam membangun sinergi antara lembaga Badan pengawas Pemilu dan Guru. Partisipasi aktif guru tidak hanya akan memperkuat pengawasan di TPS tetapi juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya demokrasi yang jujur, adil, dan bebas dari pelanggaran khususnya di Luwu
Dengan komitmen bersama, Bawaslu optimis bahwa demokrasi di Kabupaten Luwu dapat terus terjaga dan berkembang menuju kualitas yang lebih baik. (*)