Luwu, Nalarpublik.com | Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla meninjau langsung Proses peleburan perdana biji nikel di smelter PT BMS didesa bukit harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten luwu. yang sudah mulai beroperasi hari ini, Senin 22/4/2024.
Progres pembangunan pabrik smelter yang berdomisili diluwu sudah mulai produksi tahun ini, setelah kurang lebih 5 tahun belakangan ini dimulai pembangunanya.
“Alhamdulilah, setelah 5 tahun pembangunan smelter PT BMS, hari ini sudah mulai produksi tapi ini baru satu tungku, untuk bahan bakunya dari Sulawesi Tenggara. dan patut kita banggakan karna potensi tenaga kerja lokal akan kita serap sebanyak 80%, dan InsyaAllah tungku kedua kemungkinan akan rampung bulan Juli tahun ini”. Kata Jusuf kalla
Diperkirakan 2 sampai 3 tahun kedepan pembangunan smelter PT BMS sudah rampung semua, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk menyerap tenaga kerja lokal kedepan.
“Kita lakukan pembangunan tungku secara bertahap, target kita 2 sampai 3 tahun kedepan sudah rampung semua target pebangunan 8 tungku, dan saat ini PT BMS sudah memiliki sekitar 1500 tenaga kerja”. Sambung Jusuf Kalla
Jusuf Kalla mengklaim smelter ini dapat memproduksi Feronikel dengan kapasitas hingga 3300 ton per tahun, dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja 1200 per tahun.
Hal serupa disampaikan Site Managert PT BMS Zulkarnain, bahwa tungku pertama akan beroperasi selama 24 jam perhari, dengan kapasitas produksi sekitar 100 sampai 120 ton perhari, khusus Ferronikel. Kata Zulkarnain
Diketahui Feronikel merupakan peleburan bijih nikel kadar tinggi. Terdiri dari sekitar 10.5% nikel dan 83% besi, produk ini dihasilkan melalui metode peleburan menggunakan energi listrik dalam temperatur tinggi, dan bermanfaat untuk bahan baku baja industri antikarat, baterai, elektronik, mata uang koin, transportasi, hingga barang-barang keperluan rumah tangga.
Kehadiran smelter nikel di Kabupaten Luwu diharapkan dapat memberikan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi masyakarat Luwu, dan meningkatkan pelaku usaha UMKM yang ada disekitarnya.