SPBU Lanipa Jadi Sorotan Terkait Video Pengisian BBM Puluhan Jeriken Beredar di Medsos

Nalarpublik.com, Lanipa – Sebuah video yang merekam aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan puluhan jeriken di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lanipa, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu yang beredar di media sosial pada, Kamis pagi (15/5/2025).

Dalam video berdurasi sekitar satu menit tersebut, terlihat antrian kendaraan, sementara petugas SPBU tampak melayani pengisian BBM ke dalam jeriken berjumlah banyak. Suara perekam video terdengar kesal, bahkan melontarkan keluhan dalam dialek lokal.

“Lailahailallah, pantasan pale lama mengantri karna jeriken ji pale na utamakan,” ujar perekam dengan nada kecewa.

Ia juga menyindir pengelola SPBU yang seolah memprioritaskan pengisian jeriken dibandingkan kendaraan warga.

“Di SPBU Lanipa, jangan dahulukan jeregen. Ditauji sama-sama ki mau makan, tapi jangan itu terus mau diisi,” lanjutnya.

Video tersebut sontak menuai beragam reaksi dari warga, Banyak yang mempertanyakan pengawasan pihak terkait, dalam hal ini Pertamina, terhadap aktivitas pengisian BBM di lapangan.

Sejumlah kalangan pun mulai bersuara, Ketua Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPN RI) Luwu Ardiansyah, Mendesak Pertamina agar melakukan evaluasi dan memberikan sanksi tegas kepada SPBU yang tidak mematuhi prosedur operasional standar (SOP).

“Kalau tidak diawasi ketat, masyarakat kecil yang jadi korban. Harus ada tindakan nyata, bukan cuma imbauan,” Kata bang Ardi sapaan akrabnya.

Ia juga menegaskan bahwa, pengisian BBM kedalam puluhan  jeriken sangat berpotensi disalahgunakan.

“Pengisian puluhan jeriken patut dipertayakan, sebab jika hanya kebutuhan petani dan nelayan tidak mungkin sebanyak itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Arul pengawas SPBU Lanipa saat ditemui Nalarpublik pada Jumat, (16/5/2025) mengatakan, terkait video itu, kami tetap utamakan pengisian kendaraan. tapi biasanya dilakukan selang-seling jika ada pengisian jeriken.

“Kami lakukan pengisian selang-seling kendaraan dengan jeriken, tapi tetap kami utamakan kendaraan,” Ucapnya

Ia juga menegaskan, bahwa pihaknya sudah sesuai dengan prosedur, kami layani jeriken jika ada surat rekomendasi dari dinas dan surat kuasa bagi yang diwakilkan.

“Puluhan jeriken yang ada di video adalah milik dari petani dan nelayan yang sudah membawa surat rekomendasi dari dinas, dan itu bukan milik satu orang, tetapi beberapa itu ada juga yang diwakili dengan membawa surat kuasa,”  kata Arul.

Atas kejadian itu, beberapa kalangan berharap agar kejadian serupa tidak terus terulang, mengingat BBM adalah kebutuhan pokok yang sangat bergantung pada distribusi yang adil dan tertib. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *