Nalarpublik.com, Luwu – PT Masmindo Dwi Area (MDA) melakukan audiensi resmi perdana dengan Bupati dan Wakil Bupati Luwu periode 2024–2029, H. Patahudding dan Muh. Dhevy Bijak Pawindu, sejak mereka dilantik pada Februari lalu. Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk mempererat silaturahmi sekaligus membangun sinergi antara MDA dan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam mendukung percepatan operasional Proyek Awak Mas.
Audiensi yang berlangsung di Kantor Bupati Luwu ini dihadiri oleh jajaran pimpinan MDA, antara lain Direktur Legal & Corporate Services Erlangga Gaffar, Direktur Finance Tammam Jannata, serta jajaran perwakilan manajemen perusahaan.
Sementara dari unsur pemerintah daerah, hadir Bupati dan Wakil Bupati Luwu, Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Kapolres Luwu, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Luwu, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam pertemuan tersebut, MDA menyampaikan perkembangan terbaru Proyek Awak Mas, meliputi capaian dalam penyelesaian perizinan utama, programprogram pemberdayaan masyarakat, pengamanan lahan, serta rencana pembangunan infrastruktur tambang yang akan segera dimulai.
Selain menyampaikan perkembangan terbaru, MDA juga memaparkan tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan, antara lain terkait klaim kepemilikan lahan dan keberadaan makam di dalam area konsesi tambang. Erlangga Gaffar menyampaikan apresiasi atas sambutan dan dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat komunikasi dan membangun kolaborasi yang solid. Kami percaya bahwa melalui keterbukaan, koordinasi yang erat, serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Proyek Awak Mas dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Luwu,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Luwu H. Patahudding menekankan pentingnya kontribusi konkret dari MDA terhadap pembangunan daerah. Ia menyatakan dukungan penuh kepada perusahaan untuk segera memulai tahap operasional, dengan harapan keberadaan Proyek Awak Mas mampu memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
Bupati juga menegaskan pentingnya komunikasi terbuka dan koordinasi intensif antara perusahaan dan pemerintah daerah. Audiensi ini menjadi tonggak strategis untuk menyatukan visi antara pemerintah daerah dan MDA dalam mendorong percepatan realisasi Awak Mas Project (AMP).
AMP adalah proyek tambang emas yang dimiliki dan dijalankan oleh MDA dengan dua mitra Utamanya yakini PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, serta didukung mitra-mitra lokal.
Proyek ini ditargetkan memulai produksi pertama (First Gold) pada Agustus 2026 dan akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi baru di Kabupaten Luwudan Provinsi Sulawesi Selatan. (*)